Selasa, 05 Mei 2015

Budaya

Budaya

Menurut para ahli budaya memiliki beragam pengertian. Budaya berasal dari bahasa sansekerta yakni buddhayah yang memiliki arti segala sesuatu yang berhubungan dengan akal dan budi manusia. Secara umum, budaya berarti cara hidup yang dimiliki oleh sekelompok orang yang diwariskan kepada generasi berikutnya. Perbedaan antara suku, agama, politik, bahasa, pakaian, karya seni, dan bangunan akan membentuk suatu budaya.
Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi mengungkapkan bahwa kebudayaan merupakan hasil karya cipta dan rasa masyarakat. Kebudayaan memang memiliki hubungan yang sangat erat dengan perkembangan di masyarakat. Menurut seorang arkeolog, R. Seokmono, budaya merupakan hasil usaha manusia berupa benda maupun hasil buah pikiran manusia selama hidupnya. Sedangkan menurut Effat al-Syarqawi yang mengartikan budaya berdasarkan sudut pandang Islam, mengemukakan bahwa budaya merupakan khazanah sejarah suatu masyarakat yang tercermin dalam kesaksian dan nilai-nilai yang menggariskan bahwa kehidupan harus memiliki tujuan dan makna rohaniah.
Budaya di Indonesia sangat berpengaruh pada perkembangan zaman dari waktu ke waktu dan perubahan kondisi alam di Indonesia. Hal ini sesuai dengan pendapat seorang ahli dari Indonesia, Ki Hajar Dewantara, yang mengemukakan bahwa budaya merupakan hasil perjuangan suatu masyarakat terhadap zaman dan alam yang membuktikan kejayaan hidup masyarakat dalam menghadapi rintangan dan kesulitan untuk mencapai kebahagiaan dan keselamatan di hidupnya. Kondisi alam yang berbeda-beda di setiap daerah di seluruh wilayah Indonesia menyebabkan banyaknya jenis budaya yang berkembang. Hal ini disebabkan karena pengalaman hidup dan besarnya usaha untuk bertahan dengan kondisi alam yang sulit sangat mempengaruhi tingkah laku dan tutur bahasa yang mereka miliki. Namun sebagai bangsa Indonesia yang bersemboyan bhineka tunggal ika, kita harus saling menghargai budaya-budaya yang ada di negara tercinta ini.
           
A.    Unsur – Unsur Kebudayaan
Koentjaraningrat (1985) menyebutkan ada tujuh unsur – unsur kebudayaan. Ia menyebutnya sebagai isi pokok kebudayaan ketujuh unsur kebudayaan universal tersebut adalah :
1.      Kesenian
2.      Sistem Teknologi dan Peralatan
3.      Sistem Organisasi Masyarakat
4.      Bahasa
5.      Sistem Mata Pencaharian Hidup dan Sistem Ekonomi
6.      Sistem Pengetahuan
7.      Sistem Religi

Pada jaman modern seperti ini budaya asli negara kita memang sudah memudar; factor dari budaya luar memang sangat mempengaruhi pertumbuhan kehidupan di negara kita ini. Contohnya saja anak jaman muda sekarang, mereka sangat antusias dan up to date untuk mengetahui juga mengikuti perkembangan kehidupan budaya luar negeri. Sebenernya bukan hanya orang tua saja yang harus mengenalkan dan melestarikan kebudayaan asli negara kita tetapi juga para anak muda harus senang dan mencintai kebudayaan asli negara sendiri. Banyak factor juga yang menjelaskan soal 7 unsur budaya universal, Yaitu;

1.      Kesenian
Setelah memenuhi kebutuhan fisik manusia juga memerlukan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan psikis mereka sehingga lahirlah kesenian yang dapat memuaskan.


2.      Sistem teknologi dan peralatan
Sistem yang timbul karena manusia mampu menciptakan barang – barang dan sesuatu yang baru agar dapat memenuhi kebutuhan hidup dan membedakan manusia dengam makhluk hidup yang lain.

3.      Sistem organisasi masyarakat
Sistem yang muncul karena kesadaran manusia bahwa meskipun diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna namun tetap memiliki kelemahan dan kelebihan masing – masing antar individu sehingga timbul rasa utuk berorganisasi dan bersatu.

4.      Bahasa
Sesuatu yang berawal dari hanya sebuah kode, tulisan hingga berubah sebagai lisan untuk mempermudah komunikasi antar sesama manusia. Bahkan sudah ada bahasa yang dijadikan bahasa universal seperti bahasa Inggris.

5.      Sistem mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi
Sistem yang timbul karena manusia mampu menciptakan barang – barang dan sesuatu yang baru agar dapat memenuhi kebutuhan hidup dan membedakan manusia dengam makhluk hidup yang lain.


6.      Sistem pengetahuan
Sistem yang terlahir karena setiap manusia memiliki akal dan pikiran yang berbeda sehingga memunculkan dan mendapatkan sesuatu yang berbeda pula, sehingga perlu disampaikan agar yang lain juga mengerti.

7.      Sistem religi
Kepercayaan manusia terhadap adanya Sang Maha Pencipta yang muncul karena kesadaran bahwa ada zat yang lebih dan Maha Kuasa.


B.     Faktor Yang Mendorong Dan Menghambat Perubahan Kebudayaan
1.    Mendorong Perubahan Kebudayaan
Adanya unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi mudah berubah,terutama unsur-unsur teknologi dan ekonomi.adanya individu-individu yang mudah menerima unsur-unsur perubahan kebudayaan terutama generasi muda.

2.    Menghambat perubahan kebudayaan
Adanya unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi sukar berubah seperti : adat istiadat,dan keyakinan agama,adanya individu-individu yang sukar menerima unsur-unsur perubahan terutama generasi kolot.

A. FAKTOR INTERNAL
·         PERUBAHAN DEMOGRAFIS
Perubahan demografis disuatu daerah biasanya cenderung terus bertambah,akan mengakibatkan terjadinya perubahan diberbagai sektor kehidupan,contohnya : bidang perekonomian, pertambahan peduduk akan persediaan kebutuhan pangan,sandang dan papan.
·         KONFLIK SOSIAL
Konflik sosial dapat mempengaruhi terjadinya perubahan dalam suatu masyarakat,contohnya : konflik kepentingan antara kaum pendatang dengan penduduk setempat didaerah transmigrasi,untuk mengatasinya pemerintah mengikutsertakan penduduk setempat dalam program pembangunan bersama-sama para transmigran.
·         BENCANA ALAM
Bencana alam yang menimpa masyarakat dapat mempengaruhi perubahan contohnya : banjir,bencana longsor,letusan gunung berapi masyarakat akan dievakuasi dan dipindahkan ketempat yang baru,disanalah mereka harus beradaptasi dengan kondisi lingkungan dan budaya setempat sehingga terjadi proses asimilisasi maupun alkuturasi.

·         PERUBAHAN LINGKUNGAN ALAM
Ada beberapa faktor misalnya pendangkalan muara sungai yang membentuk delta,rusaknya hutan karena erosi,perubahan demikian dapat mengubah kebudayaan hal ini disebabkan karena kebudayaan mempunyai daya adaptasi dengan lingkungan setempat.

B.     FAKTOR EKSTERNAL

·         PERDAGANGAN
indonesia terletak pada jalur perdagangan asia timur dengan india,timur tengah bahkan eropa barat,itulah sebabnya indonesia sebagai persinggahan pendagang pendagang besar,selain berdagang mereka juga memperkenalkan budaya mereka pada masyarakat setempat sehingga terjadilah perubahan budaya.

·         PENYEBARAN AGAMA
masuknya unsur-unsur agama hindu dari india atau budaya arab bersamaan proses penyebaran agama hindu dan islam ke indonesia demikian pula masuknya unsur-unsur budaya barat melalui proses penyebaran agama kristen dan kalonialisme.

·         PEPERANGAN
Kedatangan bangsa barat ke indonesia umumnya menimbulkan perlawanan keras dalam bentuk peperangan,dalam suasana tersebut ikut masuk pula unsur unsur budaya bangsa asing ke indonesia.



C.    DAMPAK BAGI MASYARAKAT
Kebudayaan Indonesia adalah serangkaian gagasan dan pengetahuan yang telah diterima oleh masyarakat-masyarakat Indonesia (yang multietnis) itu sebagai pedoman bertingkahlaku dan menghasilkan produks-produk kebudayaan itu sendiri. Hanya persoalannya, ide-ide dan pengetahuan masyarakat-masyarakat Indonesia juga mengalami perubahan-perubahan, baik karena factor internal maupun eksternal.
Berikut dampak kebudayaan Indonesia bagi masyarakat, antara lain:
Ø  Pengaruh Positif dapat berupa :
1.      Peningkatan dalam bidang sistem teknologi, Ilmu Pengetahuan, dan ekonomi.
2.      Terjadinya pergeseran struktur kekuasaan dari otokrasi menjadi oligarki.
3.      Mempercepat terwujudnya pemerintahan yang demokratis dan masyarakat madani dalam skala global.
4.      Tidak mengurangi ruang gerak pemerintah dalam kebijakan ekonomi guna mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
5.      Tidak berseberangan dengan desentralisasi.
6.      Bukan penyebab krisis ekonomi.




Ø  Pengaruh Negatif berupa :
1.      Menimbulkan perubahan dalam gaya hidup, yang mengarah kepada masyarakat yang konsumtif komersial. Masyarakat akan minder apabila tidak menggunakan pakaian yang bermerk (merk terkenal).
2.      Terjadinya kesenjangan budaya. Dengan munculnya dua kecenderungan yang kontradiktif. Kelompok yang mempertahankan tradisi dan sejarah sebagai sesuatu yang sakral dan penting (romantisme tradisi). Dan kelompok ke dua, yang melihat tradisi sebagai produk masa lalu yang hanya layak disimpan dalam etalase sejarah untuk dikenang (dekonstruksi tradisi/disconecting of culture).
3.      Sebagai sarana kompetisi yang menghancurkan. Proses globalisasi tidak hanya memperlemah posisi negara melainkan juga akan mengakibatkan kompetisi yang saling menghancurkan.
4.      Sebagai pembunuh pekerjaan. Sebagai akibat kemajuan teknologi dan pengurangan biaya per unit produksi, maka output mengalami peningkatan drastis sedangkan jumlah pekerjaan berkurang secara tajam.
5.      Sebagai imperialisme budaya. Proses globalisasi membawa serta budaya barat, serta kecenderungan melecehkan nilai-nilai budaya tradisional.
6.      Globalisasi merupakan kompor bagi munculnya gerakan-gerakan neo-nasionalis dan fundamentalis.. Proses globalisasi yang ganas telah melahirkan sedikit pemenang dan banyak pecundang, baik pada level individu, perusahaan maupun negara. Negara-negara yang harga dirinya diinjak-injak oleh negara-negara adi kuasa maka proses globalisasi yang merugikan ini merupakan atmosfer yang subur bagi tumbuhnya gerakan-gerakan populisme, nasionalisme dan fundamentalisme.
7.      Malu menggunakan budaya asli Indonesia karena telah maraknya budaya asing yang berada di wilayah Indonesia.



Wayang Kulit, Kekayaan Seni Nusantara Yang Bernilai Adiluhung
Wayang kulit merupakan salah satu kesenian tradisi yang tumbuh dan berkembang di masyarakat Jawa. Lebih dari sekadar pertunjukan, wayang kulit dahulu digunakan sebagai media untuk permenungan menuju roh spiritual para dewa. Konon, “wayang” berasal dari kata “ma Hyang”, yang berarti menuju spiritualitas sang kuasa. Tapi, ada juga masyarakat yang mengatakan “wayang” berasal dari tehnik pertunjukan yang mengandalkan bayangan (bayang/wayang) di layar. 
Wayang kulit diyakini sebagai embrio dari berbagai jenis wayang yang ada saat ini. Wayang jenis ini terbuat dari lembaran kulit kerbau yang telah dikeringkan. Agar gerak wayang menjadi dinamis, pada bagian siku-siku tubuhnya disambung menggunakan sekrup yang terbuat dari tanduk kerbau. 
Wayang kulit dimainkan langsung oleh narator yang disebut dalang. Dalang tidak dapat diperankan oleh sembarang orang. Selain harus lihai memainkan wayang, sang dalang juga harus mengetahui berbagai cerita epos pewayangan seperti Mahabrata dan Ramayana. Dalang dahulu dinilai sebagai profesi yang luhur, karena orang yang menjadi dalang biasanya adalah orang yang terpandang, berilmu, dan berbudi pekerti yang santun. 
Sambil memainkan wayang, sang dalang diiringi musik yang bersumber dari alat musik gamelan. Di sela-sela suara gamelan, dilantunkan syair-syair berbahasa Jawa yang dinyanyikan oleh para pesinden yang umumnya adalah perempuan. Sebagai kesenian tradisi yang bernilai magis, sesaji atau sesajen menjadi unsur yang wajib dalam setiap pertunjukan wayang. 
Sesajian berupa ayam kampung, kopi, nasi tumpeng, dan hasil bumi lainnya, serta tak lupa asap dari pembakaran dupa selalu ada di setiap pementasan wayang. Tapi, karena banyak yang menganggap sesajian tersebut merupakan suatu hal yang mubazir, belakangan ini sesajian dalam pementasan wayang juga diperuntukkan bagi penonton dalam bentuk makan bersama.
Wayang kulit merupakan kekayaan nusantara yang lahir dari budaya asli masyarakat Indonesia yang mencintai kesenian. Setiap bagian dalam pementasan wayang mempunyai simbol dan makna filosofis yang kuat. Apalagi dari segi isi, cerita pewayangan selalu mengajarkan budi pekerti yang luhur, saling mencintai dan menghormati, sambil terkadang diselipkan kritik sosial dan peran lucu lewat adegan goro-goro. Tidak salah jika UNESCO mengakuinya sebagai warisan kekayaan budaya Indonesia yang bernilai adiluhung.

Jenis -  jenis wayang Kulit Berdasarkan daerah
·         Wayang Kulit Cengkok Kedu
·         Wayang Kulit Gagrag Yogyakarta
·         Wayang Kulit Gagrag Surakarta
·         Wayang Kulit Gagrag Banyumasan
·         Wayang Kulit Gagrag Jawa Timuran
·         Wayang Bali
·         Wayang Palembang (Sumatera Selatan)
·         Wayang Betawi (Jakarta)
·         Wayang Kulit Cirebon (Jawa Barat)
·         Wayang Madura (sudah punah)
·         Wayang Siam

Wayang Kulit Indramayu
Wayang Kulit Indramayu sebenarnya tak ada bedanya dengan wayang kulit Jawa dan Cirebon. Perbedaannya terletak pada perbedaan bahasa yang dipergunakannya. Penggunaan bahasa ibu (setempat) menjadi khas pula di dalam berbagai tuturannya, baik lakon maupun sempal guyonnya. Bahasa ibu menjadi bahasa sosial dan komunikatif. Periwayatan tentang wayang kulit di daerah Indramayu tak terlalu berbeda dengan di daerah Cirebon. Hanya mungkin terdapat pengakuan bahwa wayang pernah menjadi media dakwah oleh Wali Sunan Kalijaga atas perintah Sunan Gunung Jati.
Adapun ceritanya, tak jauh pula bedanya. Wayang kulit Indramayu sama juga masih menggunakan dua cerita babon, yakni Ramayana dan Mahabharata. Tetapi, munculnya cerita karangan oleh para dalang di daerah Indramayu memiliki daya tarik tersendiri. Dewasa ini pertunjukan wayang kulit Indramayu ditampilkan dalam acara-acara tertentu, seperti: Ruwatan bersih desa, ngunjung, hajatan sunatan dan perkawinan.

Musik pengiring tak jauh berbeda dengan umumnya wayang kulit, yakni gamelan pelog-salendro yang ditambah dengan kemanak serta bedug yang cukup dominan, untuk efek tertentu. Adapun susunan adegan wayang kulit Indramayu sama dengan umumnya pola pengadegan wayang yang lain di Jawa Barat antara lain: Tatalu, dalang dan sinden naik panggung; Gending sejer / kawit, murwa, nyandra, suluk, kakawen dan biantara; Babak unjal, Paseban dan Bebegalan; Nagara Sejen; Patepah; lalu Perang Gagal; Panakawan / Goro-goro; Perang Kembang; Perang Raket; Tutug.
Salah satu fungsi wayang di masyarakat Indramayu adalah ngaruwat, yaitu membersihkan orang atau benda dari kecelakaan (marabahaya). Beberapa orang yang diruwat (sukerta), antara lain: Wunggal (anak tunggal), Nanggung Bugang (seorang adik yang kakaknya meninggal dunia), Suramba (empat orang putra), Surambi (empat orang putri), Pandawa(lima orang putra), Pandawi (lima orang putri), Talaga tanggal kausak (seorang putra dihapit putri); Samudra Hapit Sindang (seorang putri dihapit dua orang putra), dan sebagainya.
Makna yang terkandung dalam pertunjukan wayang kulit, antara lain: Makna spiritual pertunjukan wayang kulit itu sendiri, yakni bahwa di mana pun kesenian ini berada, ia terkait dengan sistem kepercayaan yang diyakini oleh komunitas tertentu. Demikian juga masyarakat Indramayu di lokasi ngunjung. Dengan mengambil lakon leluhur Pandawa, masyarakat diingatkan tentang rasa hormat terhadap leluhur desa. Makna teatrikalnya ialah bahwa sosok-sosok dalam wayang kulit pada umumnya sangat teatrikal ditambah bentuk blencong yang berbeda dengan wayang kulit Jawa. Makna sosialnya, pertunjukan wayang kulit Indramayu dalam upacara ngunjung ikut serta di dalam proses interaksi antara anggota masyarakat yang masih percaya bahwa menghormati leluhur adalah perbuatan yang baik dan terpuji. Semua pertunjukan dan segala keperluan upacara ngunjung ditanggung oleh masyarakat, tanpa bantuan pemerintah.



Kesimpulannya adalah kita sebagai warga Indonesia harus menjaga dan melestarikan budaya negara kita sendiri. Zaman sekarang tidak  banyak anak – anak dan  remaja yang mengetahui tentang wayang kulit. Semakin lama kebudayaan ini tertinggal, jika tertinggal nanti akan di kalim oleh negara lain. Agar tidak di klaim negara lain , kita harus melestarikannya dengan cara mengadakan acara kesenian wayang kulit untuk mengedukasikan kepada anak – anak kecil, memperkenalkan kepada mereka tentang kesenian wayang kulit. Mmberikan sosialiasasi nilai – nilai yang terkandung dalam setiap tokoh wayang . Untuk para remaja yang terlibat dalam kegiatan pelestarian budaya difasilitasi untuk dapat saling bertukar pengalaman dengan dalang cilik, dalang senior sehingga muncul motivasi untuk saling mengenal dan belajar.




0 komentar:

Posting Komentar

resep donat empuk ala dunkin donut resep kue cubit coklat enak dan sederhana resep donat kentang empuk lembut dan enak resep es krim goreng coklat kriuk mudah dan sederhana resep es krim coklat lembut resep bolu karamel panggang sarang semut